Denpasar – Bupati Karangasem I Gede Dana siap mewujudkan Kabupaten Karangasem menjadi sentra atau pusat produksi kapas di Bali.
Bupati asal Desa Datah ini mencanangkan kesiapan itu dalam Gerakan Penanaman Kapas Bersama secara serentak dengan tiga kelompok tani, yaitu di lahan milik Kelompok Tani Merta Sari Bulakan, Banjar Dinas Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Minggu.
Bibit kapas jenis Agri-Kanesia ini ditanam oleh Kelompok Tani Merta Sari Bulakan di tanah seluas 5 hektare (Ha), oleh Kelompok Tani Adi Merta Wantilan di tanah seluas 5 Ha dan oleh Kelompok Tani Pula Sari di tanah seluas 5 Ha.
Bupati Gede Dana mengungkapkan, melalui visi misinya, ingin mengembangkan kapas dalam rangka menyiapkan bahan baku tenun dan kapas sebagai kebutuhan upacara.
“Kita tahu bahwa kebutuhan akan kapas sebagai bahan baku tenun, terutama tenun tradisional Bali berupa endek, songket dan gringsing mulai meningkat, terutama semenjak Pergub Bali tentang penggunaan kain endek diberlakukan. Permintaan kapas hingga menjadi benang semakin tinggi,” katanya.
Namun ironinya, kata Bupati Gede Dana, bahan baku berupa kapas masih didatangkan dari luar pulau, seperti Lombok, Sumbawa atau dari Jawa.
Bahkan bahan baku benang untuk endek, songket, sutra dan geringsing masih didatangkan dari luar negeri (impor) seperti dari China, India, Bangladesh dan dari negara lain penghasil kapas.
Tidak hanya itu, bahan untuk keperluan pembuatan benang tukelan yang dipakai untuk upacara, kapasnya juga masih didatangkan dari luar daerah.
“Wilayah kita terutama wilayah Desa Datah, Tulamben dan Seraya Timur mempunyai potensi dan agroklimat (iklim, cuaca, tanah, ketinggian tempat) memang cocok menanam kapas atau pengembangan kapas,” katanya.
Dari dulu, daerah ini sudah berhasil menanam kapas. “Jadi, saya yakin petani di sini sudah punya pengalaman. Tinggal, tugas kami Pemerintah Daerah, mendorong dan mendukung para petani lokal untuk mengembangkan kapas di Karangasem,” ujarnya.
Kedepannya, Pemerintah akan tetap mendorong pengembangan kapas di wilayah ini. Tujuannya agar nanti kapas bisa dikembangkan secara mandiri dan betul-betul bisa meningkatkan pendapatan petani dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tak tanggung-tanggung, Bupati yang sedari kecil juga hidup bertani menargetkan untuk tahun 2022 akan kembangkan 100 Ha pertanian kapas yang dibiayai dari APBD Kabupaten Karangasem.
Bentuk kegiatannya adalah berupa pengembangan kawasan, dengan fasilitasi bantuan berupa sarana produksi secara lengkap dari benih, pupuk, pengendali OPT, serta sarana pendukung lainnya.
“Luasan pertanaman pada tahun-tahun berikutnya saya minta supaya terus bisa ditingkatkan,” katanya.
Selain itu, Bupati Gede Dana juga akan berusaha supaya petani Karangasem bisa menghasilkan bibit kapas yang memenuhi standar sertifikasi secara mandiri. Hal ini akan diwujudkan dengan memperbaiki penanganan pasca panen, pengolahan kapas menjadi benang tukelan dan benang untuk industri tenun, tetap akan menjadi prioritas untuk difasilitasi dan diberikan kepada petani yang bergerak di komoditas kapas.
“Saya minta, tolong OPD Pengampu yaitu Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai tugas dan fungsi tersebut, jangan bosan-bosan untuk melayani petani. Jangan lelah untuk terus berinovasi, terus bekerja keras, terus memberikan dampingan kepada petani, sehingga petani kapas tetap semangat untuk berproduksi dan bisa meningkat kesejahteraannya,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur BPD Bali telah menyetujui usulan penggunaan Dana CSR-nya untuk pengembangan kapas, dan kedepannya diharapkan bisa mengalokasikan dananya lebih banyak lagi, baik untuk pengembangan kapas maupun untuk kegiatan pengembangan ekonomi produktif lainnya.
Selain itu, Bupati Gede Dana pun ikut menyemangati petani kapas dan berharap para petani tetap melakukan cara budidaya kapas yang baik.
“Lakukan dengan iklas dan semangat, niscaya hasil yang baik akan didapatkan., Ida Sang Hyang Widi Wasa pasti akan membalasnya dengan iklas juga. Yen ana karma tanpa phala, aku palaniya,” katanya.
Diakhir acara, Bupati Gede Dana bersama Direktur PT Bank BPD Bali diwakili Kepala Divisi Sekretariat BPD Bali dengan didampingi Sekda Kabupaten Karangasem menyerahkan bantuan Benih kapas jenis Agri-Kanesia 20 masing masing 30 kg per KWT, pupuk NPK masing-masing 750 kg, pupuk urea masing-masing 500 kg, Pengendali OPT/Pestisida masing-masing sebanyak 1 paket dan pendampingan dan Administrasi masing-masing 1 paket. (Ant)