Sosiolog: Ramai Buru McD Edisi BTS Meal Itu Merupakan Konsumsi Simbol

Denpasar – Sosiolog Universitas Udayana (Unud) Wahyu Budi Nugroho mengatakan ramainya pemesanan Mcd Edisi BTS beberapa waktu lalu dapat dikatakan sebagai bentuk konsumsi simbol.

“Secara sosiologis, konsumsi masyarakat, terutama anak-anak muda penggemar BTS terhadap McD edisi BTS ini dapat dikatakan sebagai konsumsi simbol yang berbeda makna dengan konsumsi nilai guna,” kata Sosiolog Universitas Udayana Wahyu Budi Nugroho saat
dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu.

Ia menjelaskan makna dari konsumsi simbol ini berbeda dengan konsumsi nilai guna.

Jika konsumsi nilai guna berorientasi pada fungsi dan kegunaan suatu komoditas, maka konsumsi simbol lebih berorientasi pada citra atau tanda yang dimiliki komoditas itu.

Di sisi lain, simbol yang dikonsumsi itu seakan merepresentasikan sesuatu, dan pihak yang mengonsumsinya merasa menjadi bagian dari sesuatu itu.

Dalam hal ini penggemar BTS yang seakan baru benar-benar merasa menjadi fans setia ketika memiliki semua komoditas yang berkaitan dengan BTS.

Menurutnya bahwa yang lebih penting dari McD edisi BTS ini bukan makanannya, melainkan simbol yang melekat pada bungkus makanannya.

“Boleh jadi, dari sudut pandang penggemarnya, itu adalah wujud cinta dan loyalitas mereka terhadap band idolanya. Mereka juga melihat McD BTS ini bisa menjadi memorabilia atau benda kenangan di masa mendatang, apalagi karena memang produk ini dikeluarkan secara terbatas dan dalam kurun waktu tertentu,” jelasnya.

Selain itu, dari segi pemasarannya juga bisa menjadi sebuah peluang bisnis. Misalnya, di aplikasi belanja online sudah muncul para seller yang menjual bekas wadah makan dan minum McD edisi BTS ini.

Wahyu menambahkan ada sisi positif dari fenomena ini dan menjadi pelajaran bagi restoran-restoran cepat saji lain jika ke depannya turut memasarkan produknya dengan menggandeng bintang-bintang pop yang memiliki basis penggemar besar di Tanah Air, agar kejadian serupa tidak terulang. (Ant)