Denpasar – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena akan mempercepat pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
“Agar pandemi segera teratasi, juga dengan mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, kapanpun dan di manapun berada,” kata Putri Koster dalam dialog “Dengan Gotong Royong Hadapi COVID-19”, di Denpasar, Selasa.
Oleh karena itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali menjadikan sosialisasi protokol kesehatan sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam berbagai kesempatan.
“Dengan ikut menerapkan disiplin protokol kesehatan, maka pemulihan kesehatan Bali dari COVID-19 dapat dicapai, sehingga pemulihan perekonomian juga dapat terwujud seperti yang kita inginkan bersama,” ujarnya.
Istri Gubernur Bali ini juga mengajak semua komponen masyarakat Bali untuk mendukung dan menyukseskan program vaksinasi massal yang telah disiapkan pemerintah provinsi.
“Karena atas dukungan dan keputusan melibatkan seluruh komponen masyarakat dari sejak awal pandemi, menjadikan Bali sebagai provinsi teratas paling disiplin menggunakan masker,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat angka pasien COVID-19 yang tersisa sebanyak 455 orang atau 0,96 persen, dapat dinyatakan mulai melandai.
Sementara untuk mengatasi situasi keterpurukan perekonomi yang dialami Pulau Dewata akibat sektor pariwisata yang terdampak pandemi, pihaknya mengajak semua pihak agar meneladani ajaran Bung Karno sebagai Bapak Bangsa tentang semangat gotong-royong.
“Semangat gotong-royong di tengah pandemi menjadi kunci bagi keberlangsungan hidup untuk saling berdampingan dan saling menguatkan. Jangan sampai keterpurukan pariwisata membuat kita semua tidak mampu untuk bertahan,” ucapnya.
Menurut Putri Koster, gotong-royong di masa pandemi merupakan syarat mutlak dalam memperkuat sendi-sendi kehidupan, sehingga beban yang kita rasakan saat ini dalam menghadapi masalah tidak akan terasa berat.
Selain itu, agar bisa tetap bertahan pada masa pandemi ini, dituntut keberanian untuk beralih profesi sebagai mata pencharian lain, utamanya bagi pelaku pariwisata yang terdampak pandemi.
“Seperti membuat olahan makanan/kuliner, dan dipromosikan melalui elektronik market. Oleh sebab itu, penguasaan informasi teknologi adalah hal wajib yang dimiliki setiap orang,” katanya. (Ant)